Kota Bekasi – Mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Kritis (KMK) kota Bekasi menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi di jalan Dewi Sartika, Margahayu, Bekasi Timur. Kamis (22/04/21).
Dengan melakukan tearektikal Pocong masa aksi membawa spanduk bertuliskan “Gagalkan Pengadaan Meubelair” masa aksi mendesak Dinas Pendidikan agar tidak menyerap anggaran 30 Milliar yang dianggap tidak rasional
“Kami atas nama Koalisi Mahasiswa Kritis (KMK) Kota Bekasi menggelar aksi di depan Dinas Pendidikan Kota Bekasi, kali ini kami mengkritisi beberapa kebijakan yang menurut kami tidak rasional,”ujar korlap aksi, Putra Khomaeni.
Aksi tersebut mencuat dikarenakan anggaran meubeulair yang mencapai Rp 30 Milyar namun hingga kini data kebutuhan meubeulair tersebut belum juga diperlihatkan.
“Sangat disayangkan. Dalam kondisi pandemic seperti ini, Dinas Pendidikan Kota Bekasi menggelontorkan dana untuk meubel Rp 30 Milyar, ini tidak rasional dan seperti ‘Angka Togel’, tiba-tiba muncul gitu aja,”ungkapnya kembali.
Seperti data yang didapat dari Buku Laporan Keterangan Pertanggung jawaban (LKPJ) Daerah Pemerintah Kota Bekasi Tahun Anggaran 2020 menyebutkan, Pengadaan Meubeler SMP, sebanyak 6360 Unit, dianggarkan Rp 10 miliar dan terealisasi Rp 9,8 miliar. Pengadaan Meubeler SD, sebanyak 9,520 Unit, Dianggarkan Rp 15 miliar dan terealisasi Rp 14,6 miliar.
Selain itu, Massa aksi juga meminta agar Dinas Pendidikan Kota Bekasi untuk mempublikasi penerima Honor Daerah (Honda) untuk tenaga Pengajar dan Bantuan Dana Hibah PKBM tahun anggaran 2017 sampai 2020.
Aksi unjukrasa berlangsung kondusif dengan pengawalan dari Pihak Kepolisian Resort Bekasi Kota dan Satpol PP. Karena tidak ada Perwakilan Pihak Disdik yang bisa menemui Pendemo karena sedang Rapat Diluar Kantor akhirnya Massa Aksi membubarkan Diri. Hingga Berita ini dimuat Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatulloh belum menjawab Pesan Singkat dari Awak Media. (Tif)