Kota Bekasi – Puluhan mahasiswa dan pemuda yang tergabung Aksi Kesatuan Mahasiswa Anti Kekerasan (AKMAK) mengepung SMP Al Azhar Summarecon Kota Bekasi. Meminta keadilan kasus bullying dan pengeroyokan yang dialami (P), Selasa (28/01/20)
Menurut koordinator aksi Jilun, menyatakan bahwa kasus bullying dan dugaan pengeroyokan anak sekolah yang sudah viral di media cetak maupun media elektronik harus diungkap secara terang benderang.
“Kami disini menuntut kepada Al Azhar Summarecon untuk stop bullying, Stop melindungi pelaku bullying dan pengeroyokan serta Kepala sekolah harus mundur dan bertanggungjawab atas keselamatan dan trauma murid korban bully dan pengeroyokan,” ucapnya.
Jilun juga meminta kepada pemerintah Kota Bekasi untuk segera menyelesaikan kasus bullying dan pengeroyokan yang melibatkan Siswa Al Azhar Summarecon.
“Saya minta permasalahan ini di usut tuntas, karena kalo tidak tuntas bisa menjadi efek negatif untuk pemerintah Kota Bekasi,” ungkapnya
Dari pantauan Bekasisatu.id, tidak ada petinggi sekolah Al Azhar Summarecon yang yang mau berbicara dengan para mahasiswa pedemo, hanya Staff Operasional yang berani berbicara.
“Kita sepakat bahwa kasus bullying merupakan tindakan yang tidak terpuji, saya sudah berbicara kepada kepala sekolah bahwa di sekolahnya tidak ada kasus bully ataupun pengeroyokan siswa,” Ucap Staff Operasional Al Azhar Summarecon, Ardana didepan para pedemo. (GL)