Kota Bekasi – Diketahui bersama, daging merupakan salah satu kebutuhan di rumah tangga dan banyak pula pengusaha kuliner yang menjual makanan kulinernya berbahan dasar daging, seperti penjual bakso, warung Sop iga, rumah makan, dan lainnya.
Kamis (21/01/20), Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto meninjau ke Pasar Baru bertemu langsung dengan penjual daging yang berada di pasar Baru Kelurahan Duren Jaya Kecamatan Bekasi Timur.
Assosiasi Pedagang Daging Indonesia Perwakilan Bekasi mengungkapkan, aksi mogok dagang yang dilakukan atas dasar tingginya harga modal dari pemasok atau distribusi daging ke penjual daging, normalnya harga daging yang ada 110ribu ke konsumen itu sudah dapat keuntungan, akan tetapi saat ini mereka menjual 125 ribu saja ke konsumen itu tidak dapat untung.
“Kita tidak berani belanja daging ke pemasok, karena menurut kami, harga daging sekarang tidak masuk dipasaran, momen hari raya saja kita jual 120ribu tapi masih ada keuntungan, tapi sekarang kita jual 125 ribu pun masih tidak dapat keuntungan, dan kita tidak mungkin menjual ke konsumen diatas harga 125 ribu,” pungkas penjual daging di Pasar Baru.
Untuk sementara ini penyebab terjadinya lonjakan harga masih belum diketahui apa penyebabnya, akan tetapi Pemerintah Kota Bekasi akan mencoba mendorong Pemerintah Pusat untuk dapat memberikan solusi terkait lonjakan harga daging khususnya di Kota Bekasi.
“Kita akan cari tahu apa penyebabnya langkanya daging dan tingginya harga daging di pasaran,” Pungkas Tri Adhianto kepada awak media.
Hal tersebut berimbas pula ke pengusaha kuliner lainnya, salah satu pengusaha kuliner yang terdampak yang ditemui oleh Wakil Wali Kota Bekasi ialah Mas Yanto, selaku pengusaha kuliner Bakso sekaligus Ketua Assosiasi pedagang Bakso se-Kota Bekasi.
Mas Yanto mengungkapkan turut merasakan dampak dari langka dan mahalnya harga daging dipasaaran.
Tri Adhianto selaku Wakil Wali Kota Bekasi akan mencoba mendorong ke Pemerintah Pusat terkait permasalahan tersebut, bila tidak ada solusi maka akan dicoba cari alternatif lain.
Tri berharap Pemerintah pusat dapat menormalisasikan kembali pasokan dan harga daging di pasaran Kota Bekasi, agar masyarakat tetap nyaman dan tetap bisa mengkonsumsi daging dengan harga terjangkau.