Kota Bekasi – Perhelatan Musyawarah Daerah (Musda) Ke-5 Partai Golkar Kota Bekasi yang akan digelar Tanggal 06 Agustus 2020 akan terjadi dinamika baru setelah Ketua DPD Partai Golkar, Rahmat Effendi tidak diberikan Diskresi untuk maju yang ke-4 kalinya.
Machrul Falak Hermansyah, Ketua MKGR (Musyawarah Keluarga Gotong Royong) Kota Bekasi mengutarakan bahwa kemajuan Demokrasi modern ditandai adanya kebebasan politik secara bebas dan setara.
“Demokrasi juga merupakan seperangkat gagasan dan prinsip kebebasan beserta praktik dan prosedurnya, demokrasi mengandung makna penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia. Bentuk Pemaksaan kehendak yang sebenarnya sudah lama ditinggalkan di era demokrasi modern kembali diterapkan di Kota Bekasi,” terang Machrul kepada awak media, Jum’at (24/07/20).
Bang Machrul sapaan akrabnya juga menyesalkan adanya oknum ASN yang terlibat dalam pesta demokrasi 5 tahunan partai berlambang pohon Beringin ini
“Bahkan oknum ASN tersebut memprovokasi para Ketua PL untuk melakukan mosi tidak percaya terhadap Ketua PK dan memberikan surat kuasa kepada salah satu Pengurus PK untuk menjadi Peserta MUSDA,” paparnya.
Sebagai Ketua DPC Ormas MKGR Kota Bekasi, sambung Machrul, saya sangat kecewa atas semua peristiwa ini, Partai Golkar sebagai Partai Modern dan terbuka saat ini menerapkan pola rekuitmen kader dilakukan secara bebas dan terbuka dan senantiasa menjamin berjalannya proses sirkulasi dan regenerasi politik secara sehat dan demokratis.
“Saya harapkan kepada Para Ketua PK jangan takut dan terpengaruh atas intimidasi dan propokasi ini, selagi sesuai dengan AD/ART Partai Golkar dan ketentuan peraturan perundang-undangan maka bulatkan tekad dan niat yang tulus untuk melakukan perubahan demi memajukan dan membesarkan Partai Golkar di Kota Bekasi,” pungkasnya. (GL)