BEKASISATU, KOTA BEKASI – Calon Walikota Bekasi dari Partai Golkar Uu Saeful Mikdar berbicara terkait penguatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM).
Dirinya yang juga mantan guru ini mengungkapkan, bila SDM di Kota Bekasi ini unggul maka pengangguran akan bisa teratasi.
“Yang utama itu saya akan menguatkan kompetensi SDM. Kalau SDM unggul mengelolanya juga akan baik. Dari sisi peta sekarang itu tingkat pengangguran di kota Bekasi tinggi dibandingkan dengan daerah yang lain. Kenapa tinggi, penyebabnya arus urban yang sangat besar. Jadi yang paling utama saya akan meningkatkan kompetensi SDM masyarakat di Kota Bekasi,” ucap Uu ketika berbincang dengan media, Kamis (05/09/24)
Bagi Kang Uu sapaan akrabnya, baik kompetensi lulusan SLTA, Perguruan tinggi. Kadang-kadang sekarang itu, suka tidak suka warga Kota Bekasi yang memiliki lulusan SMK itu kalah bersaing.
Namun demikian, tandasnya, bukan dia beranggapan bahwa SDM warga di Kota Bekasi tidak memiliki kompetensi. Justru dirinya ingin lebih meningkatkan SDM di Kota Bekasi bisa menjadi pemenang, di dalam semua pencarian kerja.
“Termasuk SDM yang sudah ada di Pemerintahan. Menurut hemat kami masih perlu di tingkatkan lagi. Agar memiliki kompetensi yang hebat dan mempuni dan pada akhirnya akan efektif dan efisien sesuai dengan tupoksi masing-masing,” ujarnya.
Uu Saeful Mikdar, yang memiliki beberapa jabatan strategis di Kota Bekasi saat kepemimpinan Rahmat Effendi mengakui bahwa program Bang Pepen (Rahmat Effendi) itu luar biasa.
Bagi Uu, suka tidak suka program Rahmat Effendi selama menjabat sebagai Wali Kota Bekasi masih bisa di pertahankan.
“Bukan untuk saya saja tetapi untuk semuanya di pertahankan. Karena Bang Pepen sebagai pemangku jabatan di Kota Bekasi waktu itu, saat ini harus bisa di pertahankan,”tukas dia.
Dirinya juga menyampaikan, Paslon Uu-Nurul, akan berkomitmen, mendorong masyarakat Kota Bekasi di Pilkada 2024 untuk tetap saling menjaga kesatuan dalam tatanan toleransi yang harus di tingkatkan.
Bagaimanapun lanjut dia, Kota Bekasi akan lebih maju jika mendapat dukungan dari semua elemen masyarakat. Tidak mungkin jika hanya segelintir orang atau pasangan.
“Siapa pun nanti, setelah Pemilukada 27 November 2024 ditetapkan sebagai pemenang atas pilihan rakyat, harus dihormati dan menghargai. Jangan saling menyalahkan atau mencari kesalahan satu sama lainnya,” tegas pria yang juga Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi.