BEKASISATU, KOTA BEKASI – Ratusan warga Kecamatan Bekasi Barat rela antri sejak pukul 06.30 wib pagi untuk membeli beras murah Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog bekerjasama dengan Disdagperin.
Namun sangat disayangkan, banyak warga yang kecewa lantaran sistem yang diterapkan panitia dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Didagperin) Kota Bekasi.
Kurnia (54) salah satu warga asal Kelurahan Jakasampurna, Bekasi Barat mengatakan bahwa dirinya telah datang ke lokasi sekira pukul 06.00 WIB pagi. Namun ternyata, jadwal pelaksanaan Operasi Pasar berlangsung pukul 08.00 WIB.
“Saya suruh nunggu dari jam 8, tapi jam 6 pagi udah datang kesini. Kita di oper oper kesana kesini, apakah engga ada solusi lain, jauh jauh hari secara kesiapannya melalui RT atau RW,” ucapnya saat ditemui di lokasi, Rabu (21/02/24).
Ditempat yang sama, Santi (47) warga Kelurahan Kranji juga menyesalkan panitia operasi pasar murah di Kecamatan Bekasi Barat yang tidak update soal jadwal kedatangan beras bulogi
“Kita sudah baris antri beli beras, udah kaya bebek baris. Tapi katanya berasnya belum datang,” ucap Santi yang lebih memilih pulang.
Seperti diketahui, Operasi Pasar Murah di Kota Bekasi merupakan kerjasama antara Disdagperin dengan Bulog menjual beras SPHP seharga 53 ribu per kantong atau seberat 5 Kg.
Dalam setiap kegiatan operasi pasar murah di setiap Kecamatan, Bulog mengeluarkan kurang lebih 10 ton beras yang akan dijual murah ke warga.
Tapi warga hanya diperbolehkan oleh panitia membeli dua kantong saja.